28-
BACAAN SEBELUM TIDUR
99. Mengumpulkan dua tapak tangan. Lalu
ditiup dan dibacakan Qul huwal-lahu ahad, Qul a’uudzu birabbil falaqi dan
Qul a’uudzu birabbin naas. Ke-mudian dengan dua tapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau
dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan tiga kali.[1]
101. Rasul
telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman ke-pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara
seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan:"Kami dengar dan kami ta'at". (Mereka
berdoa):"Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Eng-kaulah tempat
kembali". Allah tidak membebani seseorang melainkan sesu-ai dengan kesanggupannya.
Ia menda-pat pahala (dari kebajikan) yang diusa-hakannya dan mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Rabb kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami,
jangan-lah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir".[2]
102- بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ،
فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا
بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.
102. “Dengan nama Engkau, wahai
Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan namaMu pula aku bangun
daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat pa-danya.
Tapi, apabila Engkau melepas-kannya, maka peliharalah, sebagaima-na Engkau
memelihara hamba-ham-baMu yang shalih.”[3]
103-
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا،
إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ.
103. “Ya Allah! Sesungguhnya
Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah
yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milikMu. Apabila Engkau
meng-hidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau mematikannya, maka
ampuni-lah. Ya Allah! Sesungguhnya aku me-mohon kepadaMu keselamatan.”[4]
104- اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ.
(3×)
104. “Ya Allah! Jauhkanlah aku
dari siksaanMu pada hari Engkau mem-bangkitkan hamba-hambaMu.” (Dibaca tiga
kali).[5]
105- بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا.
105. “Dengan namaMu, ya Allah!
Aku mati dan hidup.”[6]
106- سُبْحَانَ اللهِ (33×) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) وَاللهُ
أَكْبَرُ (33×).
“Maha Suci Allah (33 x), Segala puji
bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x).”[7]
107- اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ
الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى،
وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ
فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ
الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ
شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ.
107.
“Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang mengua-sai arasy
yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang membelah butir
tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan
Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang
Engkau meme-gang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau-lah yang pertama, sebelumMu tidak ada sesuatu. Engkaulah
yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang Zhahir, tidak ada
sesuatu di atasMu, Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang menghalangiMu,
lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan hingga terlepas dari kefa-kiran.”[8]
108- الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا
وَكَفَانَا وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِيَ.
108. “Segala puji bagi Allah yang
memberi makan kami, memberi minum kami, mencukupi kami, dan memberi tempat
berteduh. Berapa banyak orang yang tidak mendapatkan siapa yang memberi
kecukupan dan tempat ber-teduh.”[9]
109- اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ
الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ
أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
109.
Ya Allah, Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Tuhan pencipta
langit dan bumi, Tuhan yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung
kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan balatentaranya, atau aku
berbuat keje-lekan pada diriku atau aku mendorong-nya kepada seorang Muslim.”[10]
110. Membaca Alif lam mim tanzil As-Sajdah
dan Tabaarakal ladzii biyadihil mulku.[11]
111- اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ
أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ
إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ
إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ
أَرْسَلْتَ.
111.
“Ya Allah, aku menyerahkan diri-ku kepadaMu, aku menyerahkan urus-anku
kepadaMu, aku menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan punggungku
kepadaMu, karena senang (mendapatkan rahmatMu) dan takut pada (siksaanMu, bila
melakukan kesa-lahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)Mu, kecuali
kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran)
NabiMu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur),
maka kamu akan me-ninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam).[12]
[1] HR. Al-Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan
Muslim 4/1723.
[2] “Barangsiapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari,
maka dua ayat tersebut telah mencukupkan-nya.” HR. Al-Bukhari dengan Fathul
Bari 9/94 dan Muslim 1/554. Kedua ayat
tersebut dari surat Al-Baqarah (2): 385-386.
[3] “Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat
tidurnya kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya
tiga kali, dan menyebut nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya
di atas tempat tidur setelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka
hendaknya ia membaca: … (Al-Hadits). HR. Al-Bukhari 11/126, Muslim 4/2084.
[4] HR. Muslim 4/2083, Ahmad dengan lafazh yang sama, 2/79,
Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah no. 721.
[5] Adalah Rasulullah T, apabila ingin tidur,
beliau meletakkan tangannya yang kanan di bawah pipinya, kemudian membaca: …
(Al-Hadits) HR. Abu Dawud dengan lafazh hadits yang sama, 4/311. Lihat juga Shahih
At-Tirmidzi 3/143.
[6] HR. Al-Bukhari 11/113 dengan Fathul Baari dan
Muslim 4/2083.
[7] HR. Al-Bukhari 7/71 dengan Fathul Baari dan
Muslim 4/2091.
[8]
HR. Muslim 4/2084.
[9]
HR. Muslim 4/2085.
[10]
HR. Abu Dawud 4/317, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.
[11]
HR. Tirmidzi dan An-Nasai, dan lihat Shahihul Jami’ 4/255.
[12]
Rasulullah T bersabda kepada
orang yang membaca do’a itu; “Jika kamu mati, maka kamu mati di atas fithrah.”
HR. Al-Bukhari 11/13 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/2081.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar