Teratai (Nelumbium nelumbo Druce)
Tanaman air menahun yang indah, asli dari daratan Asia. Teratai
dibudidayakan di perairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di
rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh
menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat
pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh
tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150
cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti
perisai. Permukaan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata,
bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke
arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas
permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai
bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari
kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan
warna merah jambu, putih dan kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi
sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya
tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti
kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang
berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan
akhirnya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat
seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang buah yang berbentuk seperti
sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya
kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai
bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan. Pemeluk agama
Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian, tercermin dalam
berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk
bersemedi di atas bunga teratai.
Nama Lokal :
Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Biji:
Memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa.
Tunas biji teratai: Menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan
panas, menghentikan perdarahan, menahan ejakulasi dini. Kulit biji
teratai: Menghentikan perdarahan, Menghilangkan panas dalam di lambung,
mengeluarkan panas dan lembab dari usus. Benangsari (kumis bunga
teratai): Menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal,
menahan ejakulasi dini dan menghentikan perdarahan. Penyangga bunga:
Mengencerkan darah beku, menghentikan perdarahan, menolak lembab. Batang
teratai (tangkai daun, tangkai bunga): Menurunkan panas dan
memperlancar kencing. Manfaat Daun Teratai :
Membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih,
menghentikan perdarahan, obat diare, obat pusing, obat mimisan, obat
berak berdarah, obat muntah darah, obat pendarahan rahim, obat haid
terlalu banyak. Dasar daun: Menurunkan panas dan menghilangkan lembab,
menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan. Rimpang: Dimakan mentah
berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas dan
membuyarkan darah beku. Bila dimasak, berkhasiat menguatkan limpa,
menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan
menyembuhkan diare. Akar: Menghentikan perdarahan, membuyarkan darah
beku, penenang. Tepung rimpang: Menghentikan perdarahan, menambah darah,
mengatur fungsi ginjal dan limpa.
KANDUNGAN KIMIA : Bunga: Quercetin, luteolin,
isoquercitrin, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin,
isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga
(reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat,
vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan
pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,
phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine,
oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratai: Liensinine,
isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine,
methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin.
Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga
mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid,
leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll. Akar: Zat tannic dan
asparagine. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine,
pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine,
liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid,
tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid,
zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan
nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat
tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat
menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan
tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia;
Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung;
Beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia, ejakulasi
BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tanaman. Rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benang sari,
biji dan penyangga bunga yang seperti sarang tawon/spons (reseptacle),
serta tunas biji. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.
KEGUNAAN :
Biji :
- Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).
- Diare karena badan lernah, radang usus kronis (enteritis kronis).
Disentri.
- Muntah-muntah.
- Keputihan, perdarahan pada wanita.
- Mimpi basah (spermatorrhea).
- Susah tidur, banyak mimpi.
- Kencing terasa sakit dan keruh.
- lesu tidak bersemangat (neurasthenia).
- Kanker nasopharynx.
Tunas biji teratai :
- Demam, rasa haus.
- Jantung berdebar, gelisah.
- Muntah darah.
- Ejakulasi dini.
- Mata merah dan bengkak.
- Susah tidur (insomnia).
- Darah tinggi (hipertensi).
Benang sari :
- keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).
- Keputihan (leucorrhea).
- Perdarahan seperti muntah darah, disentri.
- sering kencing.
- Tidak dapat menahan kencing (enuresis).
Remptacle :
- Perdarahan kandungan yang berlebihan.
- Darah haid berlebihan.
- Perdarahan sewaktu hamil.
- Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan.
- Sakit perut bawah akibat sumbatan darah.
- Berak darah, kencing darah.
- Wasir, koreng basah.
Rimpang :
- Demam, rasa haus.
- Batuk darah, muntah darah, mimisan.
- Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung.
- Gangguan lambung.
- Kurang darah (anemia).
- Gangguan pada mati haid (menopause).
- Neurosis.
Akar :
- Muntah darah, mimisan.
- Kencing panas dan merah.
- Batuk darah, berak darah.
Daun :
- Pingsan karena hawa panas (heat stroke).
- Diare karena panas atau lembab.
- Pusing, sakit kepala.
- Beri-beri.
- Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah.
- Perdarahan pada wanita.
Dasar daun :
- Disentri berdarah, diare.
- Bayi dalam kandungan tidak tenang.
Batang :
- Heat stroke, pingsan.
- Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.
- Diare, muntah.
- Keputihan.
Bunga :
- Terpukul (trauma).
- Perdarahan.
- Radang kulit bernanah (impetigo).
Tepung rimpang :
- Menambah selera makan,
- Badan lemah dan kurang darah.
- Diare.
PEMAKAIAN :
Untuk minum:
Rimpang: 240 g. Direbus atau di juice.
Daun: 5-12 g, rebus.
Tangkai: 3-5 g, rebus.
Bunga. 3-5 g, rebus.
Benang sari: 3-10 g, rebus.
Receptacle: 10-15 g, rebus.
Biji: 5-12 g, rebus.
Tunas biji teratai: 1,5-3 g, rebus.
CARA PEMAKAIAN :
1. Batuk darah, muntah darah :
Rimpang teratai dicuci bersih lalu dijuice, sampai terkumpul 1 gelas
ukuran 200 cc. Minum, lakukan selama 3-5 hari berturut-turut.
2. Muntah, diare :
50 g rimpang teratai dan 15 g jahe dicuci lalu dijuice atau diparut,
ambil airnya. Minum, sehari 3 kali.
3. Disentri :
50 g rimpang teratai dan 10 g jahe, diparut atau dijuice. Air
perasannya ditambahkan 10O cc air, lalu dipanaskan sampai
mendidih. Setelah dingin tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk
lalu diminum.
4. Darah tinggi :
a. 10 g biji teratai dan 15 g tunas biji teratai. (lien sim), direbus
dengan 350 cc air sampai tersisa 200 cc. Minum setiap hari
seperti teh.
b. Tunas biji teratai (lien sim) sebanyak 10-15 g direbus dengan air
secukupnya sampai mendidih, minum sebagai teh. Dapat juga
tunas biji teratai digiling halus, seduh dengan air panas, minum.
5. Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever :
100 g rimpang teratai dan 50 g rimpang segar alang-alang, dicuci
lalu dipotong-potong secukupnya. Rebus dengan 500 cc air bersih
sampai tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring, minum seperti teh.
6. Keluar darah dari hidung (mimisan) :
Ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijuice. Airnya diteteskan ke
hidung.
(Sumber : http://www.iptek.net.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar